Travel Story Lintas Sulawesi Part 3 : Bosan di Perjalanan
Trans Sulawesi di Tepi Teluk Tomini
Salah satu Rute yang cukup panjang dan yang paling menguras tenaga dan pikiran adalah jalur yang berada di Tepi Teluk Tomini melewati Satu Kabupaten Terluas di Sulawesi Tengah Parigi Moutong.
source Google Maps |
Saya start dari Marisa Tepat pukul 6 pagi, sebenarnya niat saya untuk berangkat lebih pagi, tapi gagal gara-gara telat bangun, sekitar jam 3 saya terbangun saat tidur karena mendengar suara tangisan wanita disamping kamar, awalnya saya pikir mirip cerita horor, tapi ternyata ada sepasang kekasih atau suami istri di kamar sebelah yang ribut sehingga membuat si wanita menangis. Saya pun tidur lagi sampai bablas.
Jalanan masih sepi, belum banyak aktivitas masyarakat di Kota Marisa, mungkin karena hari itu juga hari minggu jadi sepanjang jalan tampak lenggang. Tepat pukul 7 saya tiba di Lemito, mampir sebentar untuk mengisi Perut yang mulai lapar, di Lemito Banyak penjual nasi kuning dengan harga yang murah namun porsinya jumbo. Harga nasi kuning abon ikan disini hanya dihargai 3ribu saja 1 bungkus. Murah bukan?Memasuki Provinsi Sulawesi Tengah
Pukul 7.40 saya melewati perbatasan Gorontalo - Sulawesi Tengah, tidak ada penjaga hari itu, mungkin karena hari minggu jadi penjaga perbatasan juga libur.Saya mengisi full Tanki mobil saya saat di Popayato, Alhamdulillah pertalite masih tersedia namun ada kisah lucu, saya di minta dengan sopan untuk Scan lewat my pertamina. Hal yang normal untuk dilakukan namun menjadi lucu ketika melihat banyak Jerigen-jerigen ikut ngantri mengisi BBM subsidi.
Bosan di Jalan
Tidak banyak hal menarik yang bisa saya ceritakan saat perjalanan ini selain rasa bosan yang sering datang, sudah 11 kali saya melewati jalan ini, sehingga banyak hal yang mungkin dulu terlihat menarik menjadi tidak lagi.
pemandangan di Moutong |
Beberapa kali rasa ngantuk mulai melanda, Saya harus berhenti untuk menghilangkan rasa ngantuk. Mulai dari mencuci muka, stok minuman rasa kopi, serta mencari hal menarik yang bisa saya jumpai saat Singgah di beberapa pantai seperti mencari Kayu-kayu bakau tua untuk menghiasi akuarium saya.
Saya mengisi bensin sekali lagi ketika memasuki wilayah Toboli.
suasana pantai di Parigi moutong |
Pukul 15.00 saya memasuki Kota Parigi, melewati pantai yang dulu dijadikan lokasi festival Teluk Tomini, namun kini sudah mulai terbengkalai.
Suasana Bali di Tolai
Bagi anda yang tinggal di Sulawesi Utara mendengar kata Tolai pasti langsung teringat akan beras Tolai. Yups wilayah Tolai adalah penghasil beras untuk wilayah Sulawesi terutama untuk Gorontalo dan Sulawesi Utara. Karena harganya cukup terjangkau dan kualitasnya bagus. Namun ada satu lagi yang unik dari Wilayah Tolai, Kecamatan Torue dan Kecamatan Balinggi yaitu anda akan mendapati banyak sekali komunitas masyarakat Bali hal ini bisa di lihat dengan banyaknya Pura dan keberadaan Sanggah di setiap rumah ketika melewati desa-desa di wilayah ini. Wilayah ini dulunya memang dijadikan lokasi untuk Transmigrasi, dan karena keuletan khas orang Bali Wilayah ini menjadi salah satu wilayah penghasilan padi untuk pulau Sulawesi.Tiba di Kota Poso
Pukul 17.00 Saya memasuki perbatasan Kabupaten Poso dengan Parigi. Sepanjang jalan banyak sekali Perkebunan Coklat, dan beberapa lahan juga mulai beralih fungsi sebagai Kebun Sawit. Hari mulai gelap ketika memasuki kota Poso. Satu hal yang saya lihat cukup berbeda dibandingkan 3-4 tahun lalu ketika lewat disini adalah Kondisi kota Poso yang lebih ramai. Saya mengetahui alasannya ketika berada di penginapan saya untuk malam itu. Saat berbincang dengan resepsionis Penginapan, dia menyebutkan bahwa beberapa kamar di tempati oleh Karyawan Pabrik Nikel yang akan menuju ke Morowali. Kota Poso saat ini dijadikan Kota Transit untuk Karyawan-karyawan yang bekerja di Tambang Nikel Morowali selain itu mulai Beroperasi nya PLTA Poso membuat Kota ini ramai kembali dengan Pekerja-pekerja yang datang dari berbagai daerah.Rekomendasi penginapan di Kota Poso
Rekomendasi ini adalah ulasan jujur dari saya, bukan sponsor yah.Jika anda yang berkunjung ke Poso namun bingung untuk mencari Hotel karena memang pilihannya tidak banyak juga. Bisa menjadikan Losmen 88 sebagai opsi alternatif. Selain ratenya yang Murah standard 150ribu VIP 300ribu makanannya enak tak jauh beda dengan Hotel-hotel Bintang dengan rate yang cukup mahal. Dan tidak akan anda jumpai di hotel-hotel dengan rate sejenis. Satu hal lagi Lokasinya tepat di depan mesjid dan jalan raya sehingga banyak sekali pengunjung yang memilih tempat ini untuk singgah sebelum melanjutkan perjalanan.
Rangkuman Perjalanan
Total KM yang di tempuh 534 KM
Biaya Bensin : 300ribu
Biaya Penginapan : 150ribu
Demikian catatan Travel Story untuk Episode kali ini, Part 4 akan menjadi episode terakhir dari catatan perjalanan lintas Sulawesi. Jika anda menyukai tulisan ini support saya dengan like, komen dan share tulisan ini di social media anda. Terima kasih salam sehat (R.O)