Travel Story Lintas Sulawesi Part 4 : Langka BBM di jalur Ini
750 Km Poso-Makassar
Credit: Google maps |
Persiapan Berangkat & Kesalahan
Pukul 5 pagi alarm saya berbunyi membangun saya Untuk bersiap melanjutkan perjalanan ke Makassar. Segelas Kopi Hitam dan Nasi kari Ayam menjadi menu sarapan pagi itu. Menu Makanan yang sederhana namun Enak menurut selera saya.Setelah mengecek kondisi kendaraan Tekanan Ban dan Lampu-lampu penting berfungsi dengan baik, saya pun meluncur. Tujuan pertama saya adalah Menuju Tentena terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa penasaran saya akan Air Terjun Saluopa. Namun karena terlalu Excited, saya melakukan kesalahan pertama dengan Melewatkan kesempatan Mengisi BBM di Kota Poso, saat itu antriannya lumayan Panjang jadi saya berpikir karena kondisi tanki yang masih ada 3/4, jadi tidak layak menghabiskan waktu untuk antre BBM disini.
Saya melanjutkan perjalanan, jalanan kota cukup ramai, banyak Polisi di sepanjang jalan utama Kota, sepertinya akan ada tamu penting. Saat mulai meninggalkan Kota, jalanan mulai sepi, Saya melaju cukup kencang sehingga melewatkan kembali kesempatan untuk mengisi BBM di SPBU yang berada di pinggir Kota. Lagi-lagi karena banyaknya antrian. Dan hal Ini kesalahan kedua saya yang akan saya sesali sampai Di pertengahan perjalanan ini.
Tiba di Tentena
Pukul 9 saya tiba di Tentena, Pamona Utara sebuah kota kecil yang berada di tepi Danau Poso, saya mulai Khawatir karena SPBU disini ternyata Tutup karena kehabisan stock, sementara indikator BBM Mobil saya mulai berkurang tersisa 1/2 tanki. Dengan mencoba sedikit optimis saya melanjutkan perjalan ke Air Terjun Saluopa, berharap ketika kembali lagi ke SPBU ini sudah akan ada BBM.Air terjun ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Tentena Hanya butuh waktu 30 menit perjalanan melewati tepi danau Poso. Ada yang berbeda dibandingkan 3 tahun sebelumnya saat saya melewati Kota Tentena, saya melihat ada bagian dari Danau Poso yang di timbun oleh Tanah untuk di reklamasi. Lalu ketika melewati jembatan Belanda sedang ada pekerjaan untuk pembuatan Taman di pinggir Danau, Beberapa rumah di seberang jembatan di Cat warna-warni, terdapat pula spanduk besar yang bertuliskan Festival Danau Poso yang dilaksanakan akhir bulan oktober lalu. Jadi inilah alasan Kota Tentena berbenah mempercantik diri untuk menyambut Tamu-tamu yang hadir di festival Danau Poso.
Air Terjun Saluopa
Air terjun Saluopa terletak di Desa Tonusu, kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Saya akan menuliskan satu artikel khusus mengenai Air terjun ini. Berikut Foto-foto yang saya dapatkan saat berkunjung di Air terjun Saluopa.air terjun saluopa/credit: mytravelandscape |
Air terjun saluopa/credit : mytravelandscape |
Pukul 10.30 saya kembali melanjutkan perjalanan kembali ke Tentena, SPBU masih tutup, saya bertanya kepada penjaganya, kapan BBM akan tersedia kembali, jawabannya mengagetkan saya "mungkin besok sore pak".
SPBU terdekat berada di Kota Poso dan Taripa Pertigaan menuju Kendari dan Makassar jaraknya 30 km dari Tentena. Karena tidak mungkin saya kembali ke Kota Poso, sayapun menuju Taripa berharap disana ada BBM yang tersedia. Saya tidak lagi menyalahkan AC mobil demi menghemat setiap liter bbm yang tersisa. Namun Tiba di Taripa Ternyata kondisinya sama saja, SPBU berikutnya di Pendolo berjarak 50 km dari Taripa, saat tiba di Pendolo terdapat 2 SPBU yang Juga tutup. Saya mulai jengkel karena tidak ada Opsi lagi selain Mengisi BBM di Penjual eceran dengan harga 13ribu perbotol. Kok bisa BBM subsidi tidak tersedia di SPBU milik Pertamina namun melimpah di pedagang eceran?
Perbatasan Sulawesi Tengah dan Selatan
Jalan mulai menanjak, saya melirik Maps Mangkutana Luwu Timur berjarak 50 km dari Pendolo namun karena melewati Gunung waktu tempuhnya akan lebih lama. Sebelum Memasuki perbatasan ada Aparat kepolisian yang berjaga melakukan pemeriksaan, Mereka memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan saya, dan meminta membuka Kaca belakang mobil, Pak Polisi lebih tertarik dengan muatan yang saya bawa, yaitu akuarium yang sengaja saya bawah ke Makassar dari Rumah di Airmadidi. Banyak hal yang beliau tanyakan sampai akhirnya membiarkan saya melanjutkan perjalanan.perbatasan Sulsel dan Sulteng/credit : mytravelandscape |
Memasuki Provinsi Sulawesi Selatan
Jalanan di Mangkutana sudah lebih lebar dibandingkan 3 tahun lalu, ada beberapa titik yang longsor sehingga harus lebih berhati-hati ketika berkendara. Saya beristirahat sejenak ketika tiba di Air terjun Saluanuang, air terjun ini sudah beberapa kali saya foto, namun kali ini arus airnya menjadi lebih besar dibanding dahulu, dan ada beberapa pohon besar sudah tumbang akibat longsor. Saya hanya bisa menikmati air terjun ini dari atas jembatan.Air Terjun Saluanuang/credit : mytravelandscape |
pukul 15.00 saya tiba di Mangkutana, Luwu Timur, seluruh SPBU yang saya lewati tutup tidak ada stock BBM satupun bahkan pertamax saja kosong. Saya kembali mengisi BBM eceran kali ini 7 Botol. Kondisi ini terus berlanjut sepanjang perjalanan saya, saya tidak lagi menimati perjalanan karena khawatir kelangkaan BBM ini berlanjut sampai saya tiba di Makassar. Alhamdulillah Memasuki Masamba, BBM sudah mulai tersedia.
Tiba Di Palopo
Saat magrib saya mulai mendekati Kota Palopa, Jalanan Macet sebelum Memasuki Kota dikarenakan ada pembuatan Jembatan yang sedang berlangsung, kami secara bergantian menaiki jembatan kayu darurat. Seharusnya saya menginap di Palopo sebelum melanjutkan perjalanan ke Makassar keesokan harinya, namun membengkaknya biaya perjalanan akibat kelangkaan BBM ini saya memilih melanjutkan perjalanan saja sampai makassar, masih tersisa 450 KM lebih dengan waktu tempuh secara normal adalah sekitar 8-9 jam. Pukul 9 Saya berisitirahat di SPBU Siwa, rasa letih sudah mulai menggerogoti badan, saya terlelap cukup lama sampai terbangun jam sudah menunjukan pukul 11.30 malam. Istirahat membuat badan saya terasa ringan kembali.
Saya melanjutkan perjalanan saat itu hujan agak deras di sepanjang perjalanan saya melewati Wajo, Sengkang, dan Sidrap. Saya harus berkendara dengan ekstra hati-hati karena jalanan tidak mulus, banyak lubang di jalan yang jika tidak hati-hati bisa merusak ban Mobil, saya menjumpai beberapa kendaraan yang terpaksa berhenti di derasnya hujan untuk mengganti ban yang pecah atau bocor. Bahkan ada Truk terbalik saat melewati Wajo.
Istirahat di Barru & Finish di Makassar
Tiba di Parepare Jam menunjukan pukul 02.00, saya berhenti sejenak meluruskan kaki kembali, dan mencoba menghilangkan kantuk yang mulai datang lagi, kemudian melanjutkan perjalanan sampai Barru. Kali ini rasa kantuk yang mulai tidak bisa saya tahan memaksa saya kembali berhenti di SPBU di Barru yang biasa dijadikan tempat istirahat kendaraan baik Mobil Pribadi maupun Truck. pukul 5 Pagi saya terbangun, badan mulai terasa sangat letih. namun ada sedikit kelegaan karena tidak lama lagi akan tiba di makassar, dan kondisi kendaraan masih cukup prima tanda, tidak ada masalah sepanjang perjalanan. Pukul 7 pagi saya memasuki Kota makassar akhirnya. Alhamdulillah Perjalanan yang cukup melelahkan mental dan fisik ini berakhir dan tiba di Makassar dengan selamat.
Rangkuman Perjalanan
Total KM : 750 Km
Total Waktu tempu : 22 jam (On Road + Waktu istirahat)
Total Biaya BBM : 530Ribu (2 kali Mengisi BBM Eceran + 1 kali Pertamax + 1 kali Pertalite )
Banyak Drama yang terjadi seputar dengan kelangkaan BBM yang menguras waktu, energi dan kantong. Saya hanya bisa menyarankan untuk yang akan melakukan perjalanan jarak jauh untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi termasuk kelangkaan BBM ini. Saya bisa ikut merasakan juga bagaimana rasanya Pengemudi Truk yang harus antre berjam-jam bahkan semalaman demi mendapatkan Solar.
Pertalite tersedia cukup banyak hanya di Sulawesi Utara, mulai langka di beberapa wilayah Gorontalo dan Parigi Moutong, dan paling parah terjadi di Poso dan Wilayah Sulawesi Selatan. Sedangkan antrian Solar terjadi hampir seluruh wilayah Pulau Sulawesi. Semoga Pemerintah terutama Pertamina untuk lebih perhatian lagi terhadap supply BBM di Wilayah Sulawesi.
Demikian Travel Story untuk Lintas Sulawesi Via Poso, Terima kasih sudah mengikuti cerita ini, tetap support Blog ini dengan Like, Share, Komen. jangan lupa untuk berlangganan agar tidak ketinggalan Postingan Travel Story Terbaru. Salam Sehat (R.O).