Travel Story Menuju Air Terjun Tincep

Perjalanan Di Mulai Dari Airmadidi Menuju Tondano

Hari itu mengharuskan saya untuk kembali berkunjung ke Tomohon untuk melakukan follow up ke customer untuk beberapa project pekerjaan. sebagai seorang karyawan perusahaan swasta yang menghandle area sulawesi sudah menjadi kewajiban saya untuk memberikan support terhadap customer saya. Saya memilih melewati jalan Sawangan Airmadidi-Tondano untuk menuju Tomohon, salah satu jalur favorit saya, melewati hutan dan bukit yang secara perlahan membawa kita berada pada ketinggian 500 sampai 700 meter dari permukaan laut. Udara sejuk membuat saya tergoda membuka kaca mobil menikmati sapuan angin. terdapat beberapa destitasi wisata ketika melewati jalan ini, seperti Taman Purbakala Waruga Sawangan, dan juga Atraksi Arung Jeram sawangan yang dulu cukup populer namun saat ini sudah tidak ada lagi.

mytravelandscape : arter Tincep
Arter Tincep source : mytravelandscape


Jalan mulai berkelok-kelok, sesekali saya harus melambatkan kendaraan saat berpas-pasan dengan truk besar, saat melewati Goa Jepang di Tonsea lama, menandakan bahwa sebentar lagi kita akan memasuki Kota Tondano. 

sesekali saya melirik Maps pada smartphone yang saya simpan pada dashboard mobil, tujuan saya kali ini menuju Kota Tomohon namun melewati Remboken, Kaima, dan Mampir sejenak di Sonder menuju air terjun Tincep lalu menuju Tomohon. Cukup jauh memutar memang bila dibandingkan melewati jalan yang normal.

Tepat di Pertigaan Tataaran saya berbelok ke arah kiri, mengambil jalan menuju UNIMA, ketika di Kaima saya mengambil jalan Remboken-Sonder sampai Tiba di patung tani yang menjadi penanda bahwa kita sudah tiba di pertigaan sonder. saya mengambil jalan ke Kiri. jalan ini lah yang akan membawa saya ke Air terjun Tincep. jika mengikuti peta jaraknya hanya sekitar 5 Km. 

 

Tiba di Sonder

sebelumnya saya sudah pernah berkunjung ke lokasi ini namun cukup lama yaitu tahun 2019 sehingga beberapa jalan agak terlupakan, apalagi di daerah sonder ini sering terjadi penutupan jalan karena duka atau pesta, sehingga menggunakan peta bisa mempermudah menemukan jalan.

Desa Tincep

Jalan yang dilewati cukup mulus, hanya ada beberapa jalan berlubang saja, Saya melewati Persawahan yang cukup luas, kemudian kembali masuk ke Desa yang tertata rapi dengan rumah yang cukup mewah seperti bukan sebuah pedesaan. saya kemudian teringat kata-kata Bang Ben dan KK Beda pada channel Youtube Roadtrip Indonesia, yang pernah menyebutkan bahwa desa-desa di Sulawesi Utara tidak seperti desa-desa pada umumnya karena banyak terdapat rumah-rumah mewah.

Air Terjun Tincep

Maps menunjukkan bahwa air terjun tinggal berjarak 500 meter lagi, saya mulai melambatkan laju kendaraan, samar-samar mulai terdengar jelas suara jatuhan air yang menandakan bahwa air terjun sudah berada cukup dekat. benar saja papan penunjuk jalan yang menandai air terjun Tincep sudah terlihat. saya berbelok ke Kanan jalan menuju tempat parkir yang sudah di sediakan. Membawa Botol Minum kecil dan Tas Filter Saya, Filter ini sering saya gunakan ketika akan memotret Landscape menggunakan kamera, hanya pada kesempatan kali ini saya tidak membawa kamera, kamera smartphone saja cukup, jika dibutuhkan filter ini akan saya gunakan untuk menurunkan Speed agar bisa mendapatkan Motion Air yang lembut saat memotret air terjun.


Saya bersiap masuk ke Gerbang Air terjun, Air Terjun ini disebut juga sebagai air terjun kengkang, terlihat sudah ada 2 orang Ibu yang berjaga tersenyum menyambut ketika saya menuruni tangga, mereka sedang duduk pada  sebuah bangunan yang menyerupai kafe. "Selamat Siang Berapa kang Tiket masuk".ketika saya bertanya berapa biaya untuk tiket masuk. dengan ramah Ibu Itu menjawab " 15 ribu Nyong perorang, vor berapa orang? dari mana dang ini?" "Sandiri bu, dari Airmadidi Bu" Saya menjawab beberapa pertanyaan Ibu sekaligus dengan sedikit tergelitik menahan senyum karena di sebut "Nyong". Sebutan Nyong untuk orang Sulut ditujukan untuk laki-laki yang masih muda atau terlihat muda. hehehe.

Mytravelandscape gerbang Arter Tincep source
Gerbang Arter Tincep source : mytravelandscape

Tangga Menuju Anjungan/mytravelandscape



Pengunjung Air terjun saat itu hanya saya sendiri, saya menuruni tangga batu, kedua sisinya ditanami dengan bunga-bunga warna-warni, ada beberapa yang tumbuh sampai menghalangi jalan, dan beberapa fasilitas yang ada mulai terlihat berkarat, mungkin karena 2 tahun Covid 19 berdampak pula pada fasilitas di tempat wisata ini. 

Mytravelandscape air terjun tincep
Arter Tincep source : mytravelandscape

Saya menyibukkan diri dengan mengambil beberapa foto dan video, Air terjun ini memang sangat Indah banyak angle foto yang bisa di coba. namun beberapa angle mulai terhalang semak belukar yang tumbuh liar bercampur bunga-bunga yang sengaja ditanam. 

Seperti inilah tempat yang tidak tersentuh tangan manusia dalam beberapa waktu akan di ambil alih kembali oleh alam dengan tumbuhnya semak belukar.

semoga dengan meredanya Covid dan mulai ramai kembali pengunjung, pengelola tempat ini akan lebih memperhatikan kembali fasilitas-fasilitas yang ada. 


Setelah cukup puas dengan beberapa hasil foto dan video, saya duduk sejenak pada kursi besi yang disediakan, diatasnya melengkung batang tanaman membentuk atap untuk berteduh, cuaca mulai terasa lembab, dari kejauhan suara gemuruh mulai terdengar penanda hujan akan segera datang. 

Saya bersiap pamit kepada Ibu yang berjaga, Setelah Menggunakan Fasilitas Toilet yang tersedia. Cukup Bersih dengan air yang melimpah. Lumayan lah karena beberapa lokasi wisata air terjun bahkan ada yang tidak memiliki fasilitas barang  satupun.

Kesimpulan

Air terjun Tincep adalah salah satu destinasi wisata yang harus anda kunjungi saat berada di Sonder, Fasilitas yang disediakan cukup memadai, anda bisa menikmati keindahan air terjun dengan berfoto-foto ria ataupun duduk-duduk santai menikmati kopi hangat di iringi suara jatuhan air. Namun sayang Beberapa Fasilitas sudah tidak terawat, tanaman hias mulai menjalar menghalangi jalan, beberapa tempat untuk melihat jatuhan air terhalang oleh semak belukar yang cukup tinggi. Mungkin karena Covid yang melanda selama 2 tahun ini, atau karena tempat ini mulai tidak populer seperti pada saat baru dibuka. pasang surut suatu tempat wisata adalah suatu hal yang wajar, selama pengelolanya tetap konsisten menjaga fasilitas yang ada lokasi wisata ini pasti tetap akan dicari oleh turis lokal maupun mancanegara.

Saya kembali melanjutkan perjalanan saya menuju Tomohon, melewati beberapa spot wisata yang cukup populer seperti Danau Linau, Hutan Pinus Lahendong, dan Pemandian air panas Lahendong. namun hanya "melewatinya" saja tidak mampir, karena teringat tujuan utama saya menuju Tomohon adalah karena pekerjaan. mungkin di lain waktu saat ada waktu luang untuk berkunjung di beberapa lokasi wisata tersebut. 

Jika anda menyukai tulisan di blog ini Support selalu dengan Like, komen dan Share. Partisipasi anda sangat berharga untuk keberlangsungan blog ini. hehehehe. Tekan tombol berlangganan agar anda tidak melewatkan Postingan terbaru dari blog ini. (RO)


Next Post Previous Post
9 Comments
  • Lotus5
    Lotus5 3 November 2022 pukul 19.48

    Serasa mengikuti perjalanan, dengan pemandangan hijau kiri dan kanan jalan dengan bonus indahnya air terjun Tincep. Salam sukses sll Kak..πŸ‘πŸΏ

  • Goresan pena
    Goresan pena 3 November 2022 pukul 20.05

    Membaca artikel ini, penggambarannya sudnggul detail
    Menjadikan seolah benar² ikut menyusuri jalan menuju air terjun dan menikmati keindahannya

  • Goresan pena
    Goresan pena 3 November 2022 pukul 20.06

    Mau keseruan lain boleh dah follow akun saya

    https://pindle.io/web/share?sid=39383430363a363739323430

  • lilisodiah
    lilisodiah 4 November 2022 pukul 18.14

    Serasa berjalan jalan beneran deh. Someday I'll be there. 🀲🀲

    • Rendy Olii
      Rendy Olii 4 November 2022 pukul 22.26

      Terima kasih mba..Semoga menikmati juga artikel saya yg lain..,πŸ™

  • Anonim
    Anonim 14 November 2022 pukul 19.20

    Sangat detail informasinya, jangan lupa bahas juga gunung Tomohon bang😍😍😍

  • Anonim
    Anonim 14 Agustus 2023 pukul 15.30

    ΠŸΡ€ΠΈΠ²Π΅Ρ‚ ΠΎΡ‚ Bambuka с ΠΏΠ»Π°Ρ‚Ρ„ΠΎΡ€ΠΌΡ‹ STEEM, ΠΎΡ‚Π»ΠΈΡ‡Π½Ρ‹ΠΉ сайт с ΠΎΡ‚Π»ΠΈΡ‡Π½Ρ‹ΠΌΠΈ фотографиями. Π― Π·Π°ΠΌΠ΅Ρ‚ΠΈΠ», Ρ‡Ρ‚ΠΎ Π²Ρ‹ Π»ΡŽΠ±ΠΈΡ‚Π΅ ΡΠ½ΠΈΠΌΠ°Ρ‚ΡŒ Π½Π° Π΄Π»ΠΈΠ½Π½ΠΎΠΉ Π²Ρ‹Π΄Π΅Ρ€ΠΆΠΊΠ΅ :)

    • Rendy Olii
      Rendy Olii 14 Agustus 2023 pukul 19.13

      I already responded to your comment on my YouTube. I didn't know you Comment on here too. I Recently Create account on Steemit..i know Bambuka Who Voted and Comment on my post in Steemit

    • Anonim
      Anonim 14 Agustus 2023 pukul 21.03

      I'm sorry that I had to do some work with the search and responses to comments. The WOX community, to which I belong, is focused on visual art and photography as well. Recently, cases of using other people's works under their own name have become more frequent, and it is important for us to make sure that the new user has all the copyrights to what he puts on the platform.
      We have a White list and I will put you there. In addition, I have an offer for you, but I will make it on the Steemit platform
      C ΡƒΠ²Π°ΠΆΠ΅Π½ΠΈΠ΅ΠΌ, Π‘Π°ΠΌΠ±ΡƒΠΊΠ° :)

Add Comment
comment url